Senin, 11 Maret 2013

Macam-macam Pasar

Bagi yang ada tugas Ekonomi tentang Pasar..Semoga ini bisa membantu..:D




Macam-Macam Pasar
Secara garis besar, pengertian pasar dapat digolongkan menjadi pasar nyata (konkrit) dan pasar tidak nyata (abstrak).
Pasar nyata adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa. Pada pasar ini pembeli dan penjual melakukan kontak fisik. Contoh: pasar tradisional.
Pada pasar abstrak, pembeli dan penjual tidak harus melakukan pertemuan. Dengan memanfaatkan teknologi (telepon, internet, dan sebagainya), pembeli dan penjual tidak harus bertemu untuk mengadakan transaksi. Contoh: bursa komoditi, bursa saham, dan sebagainya.

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna adalah pasar di mana terdapat banyak pembeli dan banyak penjual yang menjual barang yang sama, sehingga tidak tidak ada pihak yang bisa mempengaruhi harga pasar.
Sebagai akibatnya, penjual tidak bisa seenaknya menentukan harga. Karena ketidakmampuan menentukan harga pasar, kedua belah pihak disebut sebagai penerima harga (price taker). Dapat dilihat pasar berbagai bahan pokok antara lain pasar wortel, kentang, cabai, dan sebagainya.

a)      Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
·         Jumlah penjual banyak. Banyaknya jumlah penjual dalam pasar persaingan sempurna mengindikasikan bahwa setiap penjual memiliki proporsi produksi yang kecil dibandingkan dengan jumlah produksi industri secara keseluruhan.
·         Produk yang dijual bersifat homogen. Di mata konsumen, barang yang tersedia di pasar persaingan sempurna terlihat sama. Kalaupun berbeda, perbedaan itu tidak mencolok.
·         Tidak ada halangan masuk ataupun keluar dari pasar (free entry barrier). Di pasar persaingan sempurna, setiap penjual bebas untuk keluar masuk pasar setiap saat.
·         Penjual dan pembeli memiliki pengertian sempurna tentang pasar. Penjual maupun pembeli mengerti segala hal yang terkait dengan kondisi pasar secara sempurna, mulai dari harga barang, kualitas, hingga struktur biaya produksi dari barang yang diperjualbelikan.
·         Distribusi produk relatif lancar. Barang yang diproduksi relatif banyak sehingga distribusi relatif lancar. Pembeli tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan barang.





b)     Kelemahan pasar persaingan sempurna :
·         Barang yang homogen menyebabkan konsumen tidak banyak memiliki pilihan. Produk yang dihasilkan dalam pasar persaingan sempurna merupakan produk yang homogen, tidak ada perbedaan yang berarti di antara setiap produk. Konsumen yang satu dengan konsumen yang lain akan mengkonsumsi barang yang sama secara terus menerus.
·         Hanya ada dalam kondisi perekonomian ideal. Beberapa karakteristik yang ada dalam pasar persaingan sempurna, tidak terjadi dalam dunia nyata. Misalnya saja, karakteristik penjual dan pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna tentang pasar. Faktanya, pembeli sering kali memiliki pengetahuan yang tidak sempurna, terutama tentang struktur biaya produksi.


PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA

A.    PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Pasar persaingan monopolistik terletak di antara pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli, tetapi lebih dekat dengan pasar persaingan sempurna.
Sejumlah besar pembeli dan penjual saling menukarkan produk yang relatif berbeda (heterogen) sehingga setiap peserta memiliki sedikit kemampuan untuk menetapkan harga produknya. Harga dipengaruhi oleh deferensiasi produk, sehingga produsen berlomba-lomba  untuk menciptakan produk yang sesuai dengan selera dan kebutuhan pasar.
Akibatnya, kreativitas produsen akan meningkat. Dari segi jumlah pemain, ada banyak pemain di pasar persaingan monopolistik tetapi tidak sebanyak pasar persaingan sempurna. Persaingan sangat ketat karena didominasi oleh produk-produk ternama.
Pembeli tidak mudah berpindah dari produk satu ke produk yang lain.
Contoh: pasar novel, kartu ucapan, film, kaset, CD, atau permainan komputer (game).

a)      Ciri-ciri pasar monopolistik :
·         Terdapat banyak penjual tetapi tidak sebanyak dalam pasar persaingan sempurna. Seperti halnya pada pasar persaingan sempurna, yaitu banyak sekali penjual yang bermain di pasar. Akan tetapi, penjual pada pasar persaingan monopolistik lebih sedikit dikarenakan persaingannya yang semakin ketat.
·         Terdapat diferensiasi (perbedaan produk). Produk yang diperjualbelikan sudah memperlihatkan perbedaan karakteristik, walaupun hanya sebatas perbedaan merek dagang. Contoh: pasar sabun mandi.
·         Penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu. Karena produk telah terdiferensiasi, maka konsumen akan mmbeli produk-produk yang sesuai dengan preferensinya. Akibatnya, konsumen akan terkelompokkan sesuai dengan preferensi produknya, sehingga penjual dapat menaikkan harga pada kelompok konsumen tersebut.
·         Terdapat persaingan yang ketat dalam kualitas dan iklan. Produk yang berbeda diiringi dengan persaingan yang kuat menyebabkan para penjual di pasar persaingan monopolistik harus berjuang keras merebut pangsa pasar dari pesaingnya. Penjual akan meningkatkan kualitas dan menggencarkan promosi (iklan) dari produknya.

b)     Kelemahan pasar monopolistik :
·         Biaya mahal untuk ke pasar monopolistik. Hal ini terjadi karena untuk masuk pangsa pasar tertentu dibutuhkan riset dan pengembangan produk.
·         Persaingan sangat berat. Persaingan berat ini terjadi karena pasar biasanya didominasi produk-produk yang telah ternama. Sulit bagi pemain baru untuk meyakinkan konsumen agar pindah ke produk mereka, kecuali kalau mereka bisa membuktikan bahwa produknya memang jauh lebih baik dan lebih memenuhi kebutuhan konsumen dari produk yang ada di pasar selama ini.

B.     PASAR OLIGOPOLI
Pasar oligopoli berbeda dengan pasar persaingan sempurna, pasar monopolistik maupun monopoli.
Oligopoli dapat didefinisikan sebagai kondisi pasar di mana hanya terdapat beberapa penjual yang saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak. Sedikitnya jumlah penjual dikarenakan besarnya biaya investasi awal.
Karena jumlahnya yang terbatas, mereka cenderung memiliki kendali pada harga pasar. Tak heran bila ada kekhawatiran beberapa produsen akan bekerja sama dalam menetapkan harga. Di pihak lain, ada kekhawatiran terjadi perang harga antarpemain pasar.
Contoh: pasar mobil, motor, dan pembuat pesawat terbang.



a)      Ciri-ciri pasar oligopoli :
·         Hanya ada beberapa perusahaan yang mendominasi pasar. Biasanya dikenal “tiga besar”, “lima besar”, dan sebagainya. Mereka menguasai pasar sekitar 70-80%. Di dalam pasar mobil di Indonesia, dikenal Toyota, Suzuki, Honda, Isuzu, dan lain sebagainya.
·         Ada produsen yang menawarkan barang serupa (produk yang tidak terdiferensiasi), namun ada pula produsen yang menawarkan model atau fitur yang berbeda (produk dengan diferensiasi). Untuk produk jasa, produsen akan menawarkan jasa yang berbeda. Industri baja atau semen tergolong pada produk yang tidak terdiferensiasi, namun pasar mobil termasuk pasar dengan produk terdifernsiasi.
·         Terdapat rintangan yang kuat (entry barrier) untuk masuk ke pasar oligopoli karena investasinya yang tinggi. Kebanyakan pasar ini bercirikan bahwa perusahaan-perusahaan yang bersaing di dalamnya merupakan perusahaan besar yang membutuhkan dana investasi besar untuk pembangunannya.
·         Persaingan melalui iklan yang sangat kuat. Karena pangsa pasar hanya dimiliki oleh segelincir perusahaan besar, perang iklan sangat kuat terjadi. Perang iklan jauh lebih gencar dibandingkan pasar monopolistik.

b)     Kelemahan pasar oligopoli :
·         Terdapat rintangan yang kuat untuk masuk ke pasar oligopoli karena investasi yang tinggi.  Bagi produsen yang hendak masuk, investasi yang tinggi ini merupakan sebuah keburukan pasar ologopoli.
·         Akan terjadi perang harga. Hal ini terjadi karena penjual yang satu berusaha mengalahkan penjual lainnya. Perang harga biasanya dilakukan oleh produsen yang baru masuk pasar. Karena ingin mengalahkan pemain lama, mereka berani menurunkan harga serendah mungkin. Tujuannya adalah agar mereka dapat ikut menguasai pasar. Hal ini dapat merugikan pemain lama.
·         Produsen bisa melakukan kerja sama (kartel) yang pada akhirnya akan merugikan konsumen. Kartel juga dapat meusak iklim persaingan usaha yang sehat.

C.    PASAR MONOPOLI
Monopoli merupakan pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai perdagangan atau  jasa sehingga pembeli tidak bisa mendapatkan substitusinya.
Karena itulah, penjual dapat menentukan harga dan dapat memproleh keuntungan yang tinggi.
Keuntungan akan berpusat pada satu pembeli. Ciri utama monopoli adalah tertutupnya pintu masuk ke pasar (barrier to entry) sehingga pesaing tidak dapat masuk ke pasar dan bersaing dengan pengusaha pasar.


a)      Ciri-ciri pasar monopoli
·         Hanya ada satu penjual dan banyak pembeli. Dalam pasar monopoli hanya ada satu penjual yang melayani seluruh permintaan barang dari konsumen.
·         Tidak ada perusahaan yang dapat membuat barang substitusi yang sempurna. Kebanyakan produknya unik yang tidak mudah disubstitusi oleh produk perusahaan lain. Contoh: listrik PLN yang tidak mudah diganti dengan sumber-sumber tenaga lain seperti baterai maupun accu.
·         Rintangan cukup kuat (barries to entry) untuk masuk ke pasar monopoli. Rintangan baik dari segi penguasaan sumber daya alam, biaya produksi yang tidak efisien hingga peraturan dari pemerintah.
·         Pembeli tidak punya pilihan lain dalam membeli barang. Karena seluruh barang pada pasar monopoli hanya diproduksi oleh satu perusahaan, pembeli hanya dapat mengkonsumsi barang yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.
·         Keuntungan hanya terpusat pada satu perusahaan. Penjualan produk hanya dikuasai oleh satu perusahaan sehingga laba dari proses jual beli di pasar, mengalir sepenuhnya pada satu perusahaan.
·         Harga ditentukan oleh perusahaan. Sebagai satu-satunya produsen, perusahaan monopolis mampu menguasai seluruh produksi dan melayani seluruh konsumsi. Akibatnya, perusahaan mampu menentukan harga sesuai dengan kehendaknya.

b)     Kelemahan pasar monopoli :
·         Pembeli tidak ada pilihan lain untuk membeli barang. Bagi konsumen, hal ini dapat menjadi suatu hal yang menjengkelkan. Di mana konsumen menginginkan pilihan dalam pembelian barang.
·         Keuntungan hanya terpusat pada satu perusahaan. Karena ada monopoli, tidak ada perusahaan lain yang mendapatkan  keuntungan dari usaha tersebut.
·         Terjadi eksploitasi pembeli. Kalau perusahaan pemegang monopoli  tersebut mau  (terutama monopoli alamiah dan  monopoli karena paten), meraka bisa saja meninggikan harga semau mereka, terutama bila terjadi peningkatan dalam permintaan. Sebagai akibatnya, konsumen dapat dirugikan dan merasa dieksploitasi.






D.    Pasar monopsoni
Bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi permintaan atau pembelinya. Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga. Dalam pengertian ini, pasar monopsoni adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana permintaannya atau pembeli hanya satu perusahaan.
Contoh yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.

E.     Pasar ologopsoni
Bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen. Contoh Telkom, indosat, Mobile-8, excelcomindo adalah beberapa perusahaan pembeli infrastruktur telekomunikasi seluler.
Selain Pasar Persaingan Sempurna dan Tidak Sempurna juga Terdapat Macam-Macam Pasar, antara lain    :
1. Pasar Barang
Pasar barang adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang. Pasar barang dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yakni :
a.       Pasar Barang Nyata / Riil
Pasar barang nyata adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang yang bentuk dan fisiknya jelas. Contohnya adalah pasar kebayoran lama, pasar senen, pasar malam, pasar kaget, dan lain-lain.

b.      Pasar Barang Abstrak
Pasar barang abstrak adalah pasar yang menjual produk yang tidak terlihat atau tidak riil secara fisik. Contoh jenis pasar ini adalah pasar komoditas / komoditi yang menjual barang semu seperti pasar karet, pasar tembakau, pasar timah, pasar kopi dan lain sebagainya.
2. Pasar Jasa / Tenaga
Pasar jasa adalah pasar yang menjual produknya dalam bentuk penawaran jasa atas suatu kemampuan. Jasa tidak dapat dipegang dan dilihat secara fisik karena waktu pada saat dihasilkan bersamaan dengan waktu mengkonsumsinya. Contoh pasar jasa seperti pasar tenaga kerja, Rumah Sakit yang menjual jasa kesehatan, Pangkalan Ojek yang menawarkatn jasa transportasi sepeda motor, dan lain sebagainya.

3. Pasar Uang dan Pasar Modal
a. Pasar Uang
Pasar Uang adalah pasar yang memperjual belikan mata uang negara-negara yang berlaku di dunia. Pasar ini disebut juga sebagai pasar valuta asing / valas / Foreign Exchange / Forex. Resiko yang ada pada pasar ini relatif besar dibandingkan dengan jenis investasi lainnya, namun demikian keuntungan yang mungkin diperoleh juga relatif besar. Contoh adalah transaksi forex di BEJ, BES, agen forex, di internet, dan lain-lain.
b.      Pasar Modal
Pasar Modal adalah pasar yang memperdagangkan surat-surat berharga sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan bisnis atau kepemilikan modal untuk diinvestasikan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Contohnya seperti saham, reksadana, obligasi perusahaan swasta dan pemerintah, dan lain sebagainya.

Untuk selengkapnya dibagi dalam beberapa golongan yaitu sebagai berikut :
1. Berdasarkan Wujudnya
Menurut wujudnya pasar dibedakan menjadi pasar konkret dan pasar abstrak
a.       Pasar Konkret (pasar nyata)
Merupakan pasar yang menunjukkan suatu tempat terjadinya hubungan secar langsung (tatap muka) antara pembeli dan penjual. Barang yang diperjualbelikan pun berada di tempat tersebut. Misalnya pasar-pasar tradisional dan swalayan
b.      Pasar Abstrak (tidak nyata)
Merupakan pasar yang menunjukkan hubungan antara penjual dan pembeli, baik secara langsung maupun tidak langsung, barangnya tidak secara langsung dapat diperoleh pembeli. Misalnya, pasar modal di Bursa Efek Indonesia.




2. Berdasarkan Waktu Terjadinya
Menurut waktu terjadinya pasar dibedakan menjadi pasar harian, pasar mingguan, pasar bulanan, pasar tahunan, dan pasar temporer.

a. Pasar Harian              :
Merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap hari. Misalnya pasar  pagi, toserba, dan warung-warung
b. Pasar mingguan         :
Merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu minggu sekali.Misalnya pasar senin atau pasar minggu yang ada di daerah pedesaan
c. Pasar bulanan            :
Merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu bulan sekali. Dalam aktivitasnya bisa satu hari atau lebih. Misalnya, pasar yang biasa terjadi di depan kantor-kantor tempat pensiunan atau purnawirawan yang mengambil uang tunjangan pensiunannya tiap awal bulan.
d. Pasar tahunan           :
Merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu tahun sekali. Kejadian pasar ini biasanya lebih dari satu hari, bahkan bisa mencapai lebih dari satu bulan. Misalnya Pekan Raya Jakarta, pasar malam, dan pameran pembangunan.
e. Pasar temporer        :
Merupakan pasar yang dapat terjadi sewaktu-waktu dalam waktu yang tidak tentu (tidak rutin) pasar ini biasanya terjadi pada peristiwa tertentu. Misalnya pasar murah, bazar, dan pasar karena ada perayaan kemerdekaan RI.





3. Berdasarkan Luas Jangkauannya
Menurut luas jangkauannya pasar dibedakan menjadi pasar lokal, pasar nasional, dan pasar internasional.
a. Pasar lokal merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah atau wilayah tertentu saja.
b. Pasar nasional merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah atau wilayah dalam suatu negara. Misalnya, pasar kayu putih di Ambon dan pasar tembakau di Deli.
c. Pasar internasional penjual dan pembeli dari berbagai negara. Misalnya pasar tembakau di Bremen Jerman.
4. Berdasarkan Hubungannya Dengan Proses Produksi
Menurut hubungannya dengan proses produksi pasar dibedakan menjadi pasar output dan pasar input.
a. Pasar output (pasar produk) merupakan pasar yang memperjualbelikan barang-barang hasil produksi (biasanya dalam bentuk jadi).
b. Pasar input (pasar faktor produksi) merupakan interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa sebagai masukan pada suatu proses produksi (sumber daya alam, berupa bahan tambang, hasil pertanian, tanah, tenaga kerja, dan barang modal).